

Jakarta, CNBC Indonesia – Kabar terbaru pegari dari vaksin Covid-19 yang dibuat oleh perusahaan multinasional Johnson & Johnson (J& J). Uni Eropa (UE) akhirnya merestui pemakaian vaksin Covid-19 sekali pakai di dalam Kamis (11/3) setelah regulator medis UE itu menyampaikan persetujuannya.
Vaksin J& J ini sungguh berbeda dengan vaksin Covid-19 lainnya, karena merek asing umumnya harus dua kali suntikan dosis per orang.
“Vaksin Covid-19 yang lebih aman dan efektif akhirnya datang ke pasar, ” kata Pemimpin Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen dikutip dari AFP , Kamis (11/3).
“Kami telah mengizinkan penggunaan vaksin Johnson & Johnson pada Uni Eropa…. Dengan total dosis yang kami suruhan, kami dapat memvaksinasi maka 200 juta orang di Uni Eropa dengan vaksin J& J, ” katanya.
Di Nusantara, vaksin Covid-19 J& J merupakan vaksin yang hendak dipakai dalam program vaksinasi mandiri atau gotong royong, bersama merek lain yaitu Moderna dan Sinopharm.
Sebelumnya J& J dikabarkan hanya memiliki kaum juta dosis vaksin Covid-19 eksperimental dalam inventarisnya. Kabar ini hadir pada masa emergency use of authorization AS terhadap vaksin J& J sudah disahkan.
Menurut Koordinator Covid-19 Gedung Putih Jeffrey Zients, J& J tetap berkomitmen untuk menyediakan 100 juta dosis pada Juni 2021.
“Selama beberapa minggu terakhir kami sudah mengetahui bahwa tidak ada banyak inventaris Johnson & Johnson. Ada beberapa juta dosis yang akan kita mulai, ” kata Zients, dikutip dari Reuters , Kamis (18/2/2021).
[Gambas:Video CNBC]
(hoi/hoi)